Selasa, 27 November 2012

Property Atau Saham?

Properti dan saham, Mana yang paling menguntungkan? Yang pasti keduanya menguntungkan jika Anda tahu caranya. Tapi disini saya hanya menjelaskan kelebihan dari bermain properti dan saham. Ini adalah perbandingan pribadi saya selama saya bermain properti dan saham.
Banyak sekali kelebihan yang dimiliki Properti, namun Saham juga memiliki kelebihannya sendiri yang diantaranya adalah :

1. Saham bisa menghasilkan Capital Gain dan juga bisa menghasilkan Cashflow. Property tertentu juga bisa menghasilkan Cashflow selain Capital Gain.

2. Saham pada umumnya susah untuk dijadikan jaminan.
Properti, jika Anda ingin menjaminkan, properti sangat mudah dan cepat.

3. Untuk masalah harga, Saham tidak bisa Anda kontrol. Hanya jika Anda memiliki uang yang banyak, Anda bisa mempengaruhinya. Namun secara umum sulit untuk dikontrol. Harga saham tidak bisa Anda kontrol, sedangkan harga properti bisa dikontrol. Lalu untuk properti, Anda bisa menaikan harga dengan mudah. Dan cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan cara "Emotion Buying". Maksudnya adalah, kebanyakan / rata- rata orang membeli properti karena didasarkan oleh emosi daripada orang itu sendiri. Dan emosi dipengaruhi oleh “Panca Indra”.

4. Dari masalah harga, harga saham tidak bisa DITAWAR. Maksudnya adalah, jika harga saham tersebut adalah $5, maka Anda harus membelinya dengan harga $5. Dan jika Anda ingin membeli di bawah harga tersebut, Anda harus menunggu harga tersebut turun. Namun properti, harga TERGANTUNG. Maksudnya adalah misalkan harga properti 1 Milyar. Apakah Anda bisa mendapatkan hanya dengan harga 600 Juta? Jawabannya adalah mungkin saja! Oleh karena itu Anda harus mencari Properti yang “Below The Market”.

5. Saham TIDAK BISA diberikan nilai tambah. Tapi properti bisa diberikan nilai tambah dengan cara merenovasi, menambah luas bangunan, menambah jumlah kamar, dsb.

6. Saham kenaikan dan penurunannya tidak tentu dan tidak bisa Anda tebak/ dipengaruhi. Kadang naik sangat tinggi dan juga terkadang turun sangat rendah. Namun lain halnya dengan properti. Dalam hal ini, properti bisa juga turun, namun turunnya biasanya tertebak. Maksudnya adalah kenaikannya maupun keturunannya Andalah yang mengontrol.

Nah itulah kelebihan properti dan juga saham. Yang paling penting antara kedua investasi tersebut Anda harus tahu kapan Anda harus kembali masuk dan kapan harus keluar. Sehingga dalam hal ini Anda telah memanage resiko yang akan Anda alami. Selagi masih bisa untuk memilih, pilihlah yang terbaik sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang Anda miliki, properti UNTUNG dan saham juga UNTUNG, jika Anda tahu caranya.

Untuk mengetahui bisnis property yang juga bisa membuat Anda layaknya pemegang saham, klik disini.

Investasi Paling Menjanjikan di Tahun 2013

Kebijakan Bank Indonesia memotong suku bunga acuan sampai level terendah pada Bulan November 2011 akan menjadi pendorong bisnis properti di indonesia. Dengan suku bunga cuma enam persen, banyak yang memprediksi pasar properti di tanah air adalah investasi paling menguntungkan tahun 2013 ini.

Investasi menguntungkan tersebut, di negara kita memang kian menarik. Pengamat property bernama Panangian Simanungkalit menyatakan, investasi properti di indonesia merupakan satu-satunya yang paling menguntungkan di dunia. Berikut alasannya

1. Pemerintah semakin kesulitan menyediakan rumah untuk keluarga kelas menengah ke bawah. Permintaan rumah mencapai 900.000 unit per tahun, sedangkan hunian yang tersedia hanya 80.000 unit dalam setahun.

2. Masih ada 14.000.000 dari 61.000.000 keluarga di negara kita yang belum mempunyai rumah.

3. Semua segmen pasar properti di tanah Air terbuka luas sebagai investasi, termasuk pasar kelas paling bawah. Sedangkan di luar negeri, bisnis properti untuk pasar kelas menengah ke bawah tertutup untuk pengembang dan investor. Dikarenakan pasokan properti kelas menengah ke bawah dikendalikan oleh pemerintah negara masing-masing.

Di tahun 2011 lalu, pertumbuhan properti tercatat grafiknya cukup tinggi. Baik permintaan maupun pertumbuhan harga di semua sektor properti meningkat. Properti komersial dan kawasan industri mencetak pertumbuhan penjualan tertinggi selama 2011. Pertumbuhan penjualan lahan industri naik hampir tiga kali lipat. Sementara untuk properti sektor komersial meningkat dua kali lipat. Kemudian penjualan residensial naik sekitar 50%. Nah, kesimpulannya jangan sampai ketinggalan Investasi Menguntungkan ditahun 2013 ini ya?

Investasi Property Yang Aman dan Menguntungkan

Investasi yang paling aman dan menguntungkan saat ini adalah properti. Dari hari ke hari harga properti semakin naik. Lokasi merupakan satu dari tiga faktor penting untuk berinvestasi properti. Lokasi strategis menjadi incaran para pebisnis, karena menawarkan beragam kemudahan serta kelengkapan fasilitas.
Bisa dikatakan, 6 lokasi berikut ini cukup menggiurkan karena mempengaruhi nilai sebuah produk properti. Permintaan akan aset properti maupun sewanya jauh lebih tinggi di bandingkan area lainnya. Berikut paparannya:

1. Dekat area perkantoran
Memiliki properti di daerah ini, misalnya tanah, rumah yang disewakan, kos-kosan, kantor, hotel dan lainnya memiliki nilai investasi tinggi. Apalagi, jika perkantoran tersebut cukup elit, otomatis harga properti di sekitarnya ikut berpengaruh. Permintaan sewa akan properti di area ini menjadi lebih tinggi.

2. Dekat pabrik atau kawasan industri
Lokasi ini memiliki kelebihan tersendiri, yakni populasinya lebih besar daripada lokasi lain. Ini memberi peluang bagi Anda yang memiliki properti seperti rumah kontrakan, kos atau hotel. Untuk tujuan komersial di sini juga bisa dikembangkan, karena dapat melayani kebutuhan para pekerja pabrik dan tamu dari pabrik tersebut.

3. Sekitar sekolah atau kampus
Jangan pernah mengabaikan lokasi ini, apalagi bila sekolah atau kampus dalam jumlah banyak. Lokasi ini sangat menjanjikan, karena mudah menghasilkan cash flow positif setiap saat. Selain itu, properti komersial akan baik dikembangkan di area ini.

4. Sekitar pasar
Pasar tak selalu identik dengan area kotor, lembab, bau, becek dan sebagainya. Pasar modern kini banyak dikembangkan, dan di sinilah para pedagang pasar bisa menjadi target penyewa properti Anda. Anda bisa mengembangkan sektor komersial atau rumah yang disewakan di sekitar lokasi pasar.

5. Dekat pusat perbelanjaan
Permintaan rumah sewa atau kos-kosan di sekitar lokasi ini terbilang tinggi, karena para karyawan pusat perbelanjaan membutuhkan tempat istirahat. Dengan hadirnya pusat perbelanjaan atau mal, biasanya daerah di sekelilingnya menjadi lebih hidup daripada sebelumnya.

6. Dekat perumahan
Kepadatan beberapa perumahan bisa dimanfaatkan untuk membuka tempat usaha. Biasanya, semakin banyak rumah dalam satu kompleks perumahan, tingkat kepadatannya semakin tinggi. Tentunya populasi di dalamnya membutuhkan beragam kebutuhan dan fasilitas. Ini bisa Anda manfaatkan dengan menyurvei kebutuhan apa yang diinginkan.

Untuk mengetahui property yang dekat dengan keenam lokasi tersebut, klik disini.

Cara Tepat dan Menguntungkan Dalam Berinvestasi

Investasi properti semakin diminati karena memiliki banyak kelebihan. Investasi properti memiliki dua keuntungan sekaligus yang tidak dimiliki oleh sarana investasi atau tabungan lainnya, yaitu capital gain sekaligus cash flow. Keuntungan atau selisih kenaikan dari nilai investasi awal dengan nilai investasi awal sangat tinggi. Dalam satu tahun, kenaikan nilainya dapat mencapai 30% atau lebih.

Sedangkan jika Anda menabung di bank atau melakukan deposito dalam jumlah tertentu, kenaikannya sangat kecil, ditentukan oleh bunga yang tidak lebih dari 7% per tahun. Nilainya masih bisa di bawah inflasi dan kenaikan harga barang. Berinvestasi uang di bank, bisa dikatakan tidak memiliki capital gain. Karena itu, investor ulung tidak akan melakukan investasi dalam jenis tabungan atau deposito. Tetapi, ia akan memilih jenis investasi yang dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar, salah satunya ialah investasi di bidang properti.

Harga tanah tidak pernah turun sekalipun dalam kondisi krisis sekalipun, seperti pada tahun 1997. Begitu pula diikuti oleh bangunan yang berdiri di atasnya sebagai aset properti. Bahkan, bangunan tersebut bisa diperbaiki untuk dinaikkan lagi nilainya sesuai keinginan Anda. Misalnya dengan melakukan renovasi fisik, pengecatan, penambahan kamar, membangun carport, pemasangan CCTV, membuat taman, dan pasang teralis.

Uniknya lagi, investasi properti bisa mendapatkan untung langsung ketika Anda membelinya. Hal ini kerap terjadi ketika penjual properti membutuhkan uang cepat sehingga ia menjualnya di bawah nilai harga pasar. Jadi, jika ketika itu Anda hendak menjualnya kembali kepada orang lain, Anda telah mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan investasi jenis lainnya yang harus menunggu beberapa bulan untuk memperoleh keuntungannya.

Keuntungan lainnya ialah Anda dapat memperoleh cash flow dari properti yang Anda miliki. Misalnya, jika properti Anda disewakan, dikontrakkan, dijadikan tempat kos, atau dijadikan tempat bisnis, properti seolah bekerja untuk mendapatkan penghasilan secara rutin untuk Anda. Cash flow inilah menjadi salah satu rahasianya para orang kaya. Karena mereka sangat pandai memutar uangnya sehingga terus tumbuh berkembang melalui instrumen investasi.

Cara cerdas untuk mendapatkan penghasilan yang besar adalah menggunakan uang untuk menghasilkan uang. Dan dalam bisnis property, hal ini dapat Anda laksanakan dengan baik dan aman tanpa mengkhawatirkan kerugian apa pun. Maka tunggu apa lagi? Segera mulai investasi property Anda sekarang juga. Klik disini untuk mengetahui invetasi property yang menjanjikan keuntungan.

Agar Sukses Menjalankan Bisnis Property

Berinvestasi dalam properti atau real estate komersial akan menimbulkan resiko yang cukup besar karena Anda harus mengeluarkan uang yang besar. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan hal sekecil apa pun sebelum berinvestasi dalam properti agar Anda tidak mengalami kerugian. Lebih baik Anda melakukan pencegahan daripada akhirnya Anda harus mencari solusi dari kerugian yang Anda alami.
Berikut ini empat langkah terhindar dari investasi properti yang merugikan :.
  1. Luangkan waktu untuk mengenal daerah.
    Mulai melakukan pencarian dengan cara online dan mencari informasi demografis. Anda dapat dengan cepat mengetahui statistik penduduk, rentang pendapatan dan bahasa yang digunakan. Bahkan jika perlu, Anda datangi langsung daerah tersebut dan mencari informasi langsung di sana serta melakukan interaksi dengan masyarakat sekitar agar Anda tahu bagaimana kondisi lingkungan tersebut.
  2. Cari tahu apakah ada hukum larangan membangun.
    Jika ada hukum larangan membangun dan Anda tidak mengetahui hal tersebut, hal ini dapat menjadi hambatan dan Anda terjebak dalam permasalahan yang besar karena Anda sudah menginvestasikan sejumlah uang di daerah tersebut, namun tidak bisa membangun properti. Akhirnya Anda akan mengalami kerugian sebelum menjalankan bisnis properti.
  3. Lihat harga beli masa lalu properti yang dicari.
    Perhatikan dan pelajari bagaimana perkembangan ekonomi di daerah tersebut, apakah nilainya akan meningkat atau menurun.  Jika kemungkinan besar nilai properti di daerah tersebut akan menurun di masa yang akan datang, lebih baik Anda cari properti di daerah lain yang menjamin nilai jual properti Anda akan melambung tinggi.
  4. Pertimbangkan ukuran properti yang akan dibangun.
    Sebelum membangun properti, pertimbangkan bangunan yang akan dibangun agar tidak terlalu besar dan terlalu kecil juga, usahakan ukurannya pas dengan manfaat bagi penyewa atau pembeli nantinya.
Untuk mengetahui, bisnis property apakah yang akan menghasilkan keuntungan bagi Anda, klik disini.

Selasa, 20 November 2012

Tips Sukses Mengajukan KPR

Tips sederhana dalam membeli rumah adalah sesuaikan dengan 3K, yaitu Keinginan, Kebutuhan dan Kemampuan. Dan cara membeli rumah yang paling umum adalah dengan KPR. Namun masih banyak orang yang tak begitu awam mengenai KPR. Kali ini saya mencoba menyusunnya dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dengan harapan makin banyak orang yang mampu memiliki rumah.

Syarat pertama adalah Cash Flow atau penghasilan Anda. Penghasilan bisa berupa gaji atau dari bisnis. Namun faktor penghasilan saja belum tentu membuat pengajuan KPR Anda disetujui. Anda harus memiliki taungan yang dapat membuktikan penghasilan Anda tersebut. Bila Anda berencana mengajukan KPR namun belum memiliki tabungan, segeralah membuatnya paling tidak 3 bulan sebelum pengajuan.

Untuk pembuktian baiknya Cash Flow yang Anda miliki, rekening tabungan Anda harus rutin ada selama 3-7 bulan terakhir. Selain rekening tabungan, bukti sumber penghasilan lainnya yaitu berupa slip gaji Anda atau laporan keuangan bila Anda adalah seorang pebisnis. Khususnya laporan keuangan, Anda harus siapkan laporan 2 tahun terakhir. Bila yang Anda siapkan adalah slip gaji, maka Anda juga memerlukan dukungan surat keterangan kerja dari kantor Anda.

Berikutnya Anda harus memiliki NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak. Bila Anda belum memilikinya, segeralah datang ke KPP setempat untuk memprosesnya, gratis! Dan pastikan juga Anda tidak termasuk dalam daftar BLBI (Black List Bank Indonesia). Hal ini dapat terjadi, misal bila Anda pernah memiliki kredit di bank dan pembayaran tidak lancar selama lebih dari 2 bulan berturut-turut. Bila syarat-syarat tersebut telah Anda lengkapi, maka Anda tinggal menyiapkan KTP Anda, berikut KTP pasangan bila Anda sudah menikah, surat nikah dan kartu keluarga.

Ketika mengajukan, lakukanlah setidaknya pada 3 bank sekaligus. Karena masing-masing bank memiliki subyektifitas sendiri-sendiri, sehingga ada kemungkinan bila di salah satu bank tidak berhasil, mungkin di bank lain pengajuan Anda disetujui. Dan karena diajukan secara bersamaan, Anda tidak perlu menunggu lama karena menunggu proses yang dimulai dari awal lagi. Bila semua berhasil, berarti Anda tinggal memilih mana yang syarat dan ketentuan berlakunya paling cocok dengan Anda, semisal perhitungan bunganya. Namun bila Anda merasa keberatan dengan bunga yang dikenakan, Anda bisa coba untuk mengajukan ke bank syariah.

Jangan lupa juga Anda lengkapi syarat rumahnya, seperti fotocopi sertifikat rumah, PBB, IMB dan KTP pemilik berikut pasangan, surat nikah dan kartu keluarga pemilik.

Saat terbaik untuk mengajukannya adalah pada minggu ketiga dan keempat tiap bulan, karena mereka sedang mengejar target. Ini memungkinkan bagi mereka untuk mempercepat proses pengajuan Anda. Meskipun begitu, pengajuan pada bulan Desember biasanya akan sulit mendapatkan persetujuan kredit karena pada bulan ini bank sedang bersiap-siap untuk tutup buku.

Baca juga : - Apa itu KPR?
                    - Biaya-Biaya Saat Membeli Rumah

Biaya-Biaya Saat Membeli Rumah

Biaya untuk beli rumah tidak terbatas pada harga rumah, ada beberapa biaya lain yang harus dibayar. Dengan mengetahui biaya-biaya yang perlu dikeluarkan, Anda bisa mempersiapkan dana dan merencanakan keuangan. Berikut-berikut ini adalah biaya-biaya yang akan Anda keluarkan.
  1. Uang tanda jadi. Umumnya, jumlah uang tanda jadi ini ditentukan pengembang. Anda akan mendapat formulir pemesanan unit dengan jadwal pembayaran tanda jadi dan pelunasan uang muka. Jadwal harus disetujui oleh kedua pihak.
  2. Uang muka. Pembayaran uang muka dapat diangsur dengan jadwal tertentu. Sebaiknya, pembayaran uang muka ini dilakukan setelah akad kredit Anda disetujui bank. Dengan pengembang, Anda akan menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) di depan notaris. SPJB menyatakan bahwa Anda akan melunasi uang muka setelah akad kredit disetujui bank.
  3. Biaya notaris untuk mengikat kredit secara hukum.
  4. Angsuran. Perlu dicatat bahwa angsuran KPR--ditambah angsuran-angsuran lain--jangan sampai lebih dari sepertiga gaji Anda. Anda bisa mencoba simulasi KPR yang ada di samping kanan atas blog ini.
Urutan prosesnya berawal dari uang tanda jadi, tanda tangan SPJB, lalu pelunasan uang muka. Bank kemudian akan melakukan survei penilaian aset properti untuk menentukan harga jual dan legalitas properti. Legalitas dokumen yang diperlukan termasuk Sertifikat Tanah, IMB, SPPT PBB, Surat Kuasa Jual, dan sebagainya. Bank akan memberikan keputusan tentang kelayakan properti untuk proses akad kredit setelah semua dokumen dilengkapi. Bank akan memberi tahu jika ada dokumen yang diperlukan

Bank kemudian akan melakukan survei penilaian aset properti untuk menentukan harga jual dan legalitas properti. Legalitas dokumen yang diperlukan termasuk Sertifikat Tanah, IMB, SPPT PBB, Surat Kuasa Jual, dan sebagainya. Bank akan memberikan keputusan tentang kelayakan properti untuk proses akad kredit setelah semua dokumen dilengkapi. Bank akan memberi tahu jika ada dokumen yang diperlukan.

Sebelum permohonan KPR disetujui, bank akan menganalisis kemampuan Anda membayar angsuran. Umumnya, bank akan meminta total pendapatan keluarga Anda dan angsuran tidak melebihi sepertiga pendapatan. Verifikasi dilakukan dengan memeriksa rekening koran selama 3 sampai 6 bulan terakhir.

Jika dibutuhkan, Bank Indonesia akan memeriksa transaksi kartu kredit, kredit kendaraan bermotor, KPR lain, kredit lain, dan biaya hidup bulanan. Dalam waktu dua minggu hingga dua bulan, bank akan mengeluarkan keputusan mengenai permohonan KPR.

Setelah itu, akad kredit dilakukan. Selanjutnya, Anda wajib membayar angsuran. Surat Pelunasan Utang akan diberikan oleh bank. Anda juga akan menerima Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti.

Apa Itu KPR?

www.thespring-residences.blogspot.com

KPR merupakan singkatan dari Kredit Pemilikan Rumah, yaitu produk untuk pembiayaan pembelian rumah dengan skema pembiayaan sampai dengan 70% dari harga rumah. Hingga saat ini KPR disediakan oleh perbankan, walaupun sudah ada perusahaan pembiayaan yang menyalurkan pembiayaan dari lembaga sekunder untuk pembiayaan perumahan (housing financing).

Pengembang biasanya sudah bekerja sama dengan bank untuk mempermudah proses pengajuan KPR. Oleh sebab itu, salah satu pertimbangan saat membeli rumah adalah bank yang menyalurkan KPR. Ada beberapa tipe KPR. Informasinya dapat dilihat di artikel "Tipe-Tipe KPR".

Permohonan KPR diajukan dengan mengisi formulir pemesanan unit dari pengembang serta melunasi biaya pemesanan dan uang muka. Lengkapi formulir pengajuan kredit dan siapkan dokumen-dokumen penting seperti yang tertera dalam daftar persyaratan berikut ini.
Dokumen KPR Standar:
  • Usia tidak lebih dari 50 tahun ketika mengajukan permohonan KPR.
  • Fotokopi KTP pemohon.
  • Akta nikah atau cerai.
  • Kartu keluarga.
  • Surat keterangan WNI (untuk WNI keturunan).
  • Dokumen kepemilikan agunan (SHM, IMB, PBB).

Dokumen Tambahan untuk Karyawan:
  • Slip gaji.
  • Surat keterangan dari tempat bekerja.
  • Buku rekening tabungan yang menampilkan kondisi keuangan 3 bulan terakhir.

Dokumen Tambahan untuk Wiraswasta atau Profesional:
  • Bukti transaksi keuangan usaha.
  • Catatan rekening bank.
  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
  • SIUP
  • Surat izin usaha lainnya, seperti Surat Izin Praktik untuk para dokter.
  • Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Setelah melewati proses analisis risiko kredit dan survey penilaian properti, pengajuan KPR akan dilanjutkan dengan akad kredit. Apabila biaya dan kebutuhan administrasi berikut telah terpenuhi tahap selanjutnya adalah: 
  • pelunasan BPHTB (Bea Peralihan Hak Atas Tanah dan Bangunan) sejumlah 5% dari harga jual properti sebelum pajak,
  • asuransi FIDUCIA,
  • provisi kredit,
  • asuransi unit properti–umumnya ditanggung pengembang, dan
  • biaya notaris untuk pengikatan kredit secara hukum.
Jika akad kredit sudah selesai, maka bank akan mengalirkan dana kredit yang umumnya ditransfer langsung ke rekening penjual atau pengembang. Proses ini umumnya memakan waktu maksimum 7 hari kerja. Suku bunga kredit akan dikaji secara berkala, umumnya setiap 3 atau 6 bulan.
Apabila semua angsuran KPR telah dilunasi, bank akan mengeluarkan Surat Pelunasan Utang dan Sertifikat Asli Kepemilikan Unit Properti. Inilah akhir dari proses KPR. 
Anggota JAMSOSTEK dapat memanfaatkan program PUMP (Pinjaman Uang Muka Perumahan). Prosedur, syarat kelayakan, dan informasi mengenai PUMP dapat dilihat di situs web Jamsostek.

Tipe-Tipe KPR



KPR dapat membantu meringankan beban biaya pembelian rumah karena orang bisa membayar dengan cara mencicil. Ketika pengajuan KPR disetujui, bank akan memegang hak milik properti sampai pengangsur melunasi kreditnya. Akan tetapi, orang yang mengajukan KPR dapat menggunakan properti tersebut, tak ubahnya membeli secara kontan.

Kini di Indonesia dikenal 3 jenis KPR, yaitu:

KPR Bersubsidi
  • Ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah yang ingin memiliki atau merenovasi rumah.
  • Bentuk subsidinya adalah subsidi keringanan kredit atau subsidi tambahan dana perbaikan atau pembangunan rumah.
  • Kredit subsidi diatur oleh pemerintah dan tidak setiap orang yang mengajukan permohonan dapat menikmati fasilitas ini.
  • Beberapa batasan untuk KPR ini di antaranya penghasilan pemohon dan maksimum kredit diberikan. 
  • Biasanya suku bunga berdasarkan suku pasar, namun bank swasta mungkin akan menawarkan suku bunga yang sedikit berbeda untuk menarik pemohon.
KPR Non-Subsidi
  • Diperuntukkan untuk seluruh masyarakat.
  • Jenis properti yang bisa diajukan adalah Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana
  • Ketentuan KPR ditetapkan oleh setiap bank. Hal itu termasuk besar kredit dan suku Bunga disesuaikan dengan kebijakan setiap bank.
  • Subsidi dalam bentuk suku bunga bersubsidi.
  • Bebas PPn (VAT).
KPR Syariah
  • Menggunakan prinsip akad Murabahah (jual-beli)
  • Properti yang bisa diajukan adalah rumah, ruko, rukan, rusun, atau apartemen
Setiap bank menawarkan produk-produk kredit yang bermacam-macam. Mereka boleh membedakan jenis KPR berdasarkan jenis suku bunga, tujuan KPR, atau jenis rumah yang ingin dibiayai. Persyaratan pemohonan KPR pun mungkin berbeda.

Jumat, 09 November 2012

Tipe Rumah

Tipe rumah yang ada di Indonesia tampaknya semakin hari semakin beragam. Tentu saja, hal ini terjadi seiring dengan laju pertambahan penduduk dan semakin “berkurangnya” lahan, mau tak mau orang memutar otak untuk dapat menghadirkan tipe rumah yang beragam. Sebenarnya lahan yang ada tidak benar-benar berkurang. Hanya saja jumlahnya relatif tetap, sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah. Sehingga lahan yang ada terasa semakin sempit.

Salah satu “pepatah” dalam ilmu ekonomi mengatakan, semakin banyak penawaran maka semakin rendah harga. Dan semakin banyak permintaan, semakin rendah harga. Dan dalam hal ini tidak ada perubahan penawaran akan jumlah tanah, karena jumlahnya relatif tetap. Sebaliknya jumlah permintaan akan tanah semain meningkat karena jumlah penduduk semakin padat. Permintaan yang semakin meningkat ini tentu saja membuat harga tanah atau lahan sebagai tempat berpijaknya bangunan atau rumah menjadi semakin mahal.

Lantas bagaimana dengan keluarga kecil yang baru saja membina keluarga dan ingin belajar bagaimana merasakan hidup sebagai sebuah pasangan? Rumah dengan tipe kecil bisa menjadi solusinya. Tipe 21, 27, 36 dan 45 adalah beberapa tipe rumah yang dapat dikategorikan kecil. Dengan ukuran yang kecil, kita tidak bisa berharap berbagai macam ruangan atau fasilitas tersedia di salamnya. Namun tentu saja fasilitas pokok seperti ruang tidur dan kamar mandi tetap mutlak tersedia. Tipe rumah kecil seperti ini cocok bagi keluarga yang baru saja memulai balajar hidup dan dengan jumlah anggota keluarga yang masih berjumlah sedikit.

Meskipun tipe rumah kecil, tidak menjamin bahwa harganya juga akan kecil. Karena selain harga bangunan, harga tanah juga berpengaruh terhadap harga rumah secara keseluruhan. Dan harga tanah dipengaruhi oleh faktor lokasi dari tanah itu sendiri. Tanah yang terletak di pusat kota tentu lebih mahal daripada tanah di daerah pedesaan. Bahkan jika kita iseng-iseng membandingkan, harga permeter tanah dikota bisa digunakan untuk membeli 5meter tanah atau 5 kali lipat luas tanah di daerah pedesaan atau bahkan lebih dari itu.

Namun kita juga harus memikirkan faktor efisiensi dalam membeli rumah dengan tipe rumah kecil. Efisiensi yang dimaksud disini adalah efisiensi dalam hal lain yang berhubungan dengan misalnya pekerjaan anda. Tipe Rumah didaerah perkotaan mungkin sedikit lebih mahal daripada rumah di daerah pedesaan. Namun apabila jaraknya dari kantor lebih dekat, tentu ini akan menghemat biaya harian yang harus anda keluarkan untuk masalah transportasi. Belum lagi soal perbelanjaan, sarana sosial, sarana ibadah, dll. Seperti yang kita ketahui, fasilitas-fasilitas ini lebih mudah dan lebih banyak kita temukan di kota daripada di daerah pedesaan. Sehingga meskipun harganya lebih mahal tipe rumah kecil di daerah perkotaan tetap bisa masuk dalam pertimbangan atau bahkan masuk dalam kriteria “diperjuangkan”.

Lantas apa saja yang perlu diketahui ketika membaca brosur dari pengembang perumahan? Kaitannya dengan tipe rumah yang sedang kita bahas saat ini, biasanya di dalam brosur perumahan tertulis tipe rumah 36/54. Angka 36 disini berarti adalah luas bangunan dan 54 disini berarti tanahnya seluas 54m2.

Contoh lain adalah rumah dengan tipe 45/90 berarti luas bangunan 45m2 dan luas tanah 90m2. Dalam pemilihan tanah ini kita juga perlu mempertimbangkan aspek pengembangan. Maksudnya adalah apakah dalam masa-masa kedepan kita berencana untuk menambah ruangan atau menambah bangunan dari rumah kita. Dengan sisa tanah yang cukup, tentu saja memudahkan kita untuk berkreasi dan mengembangkan tipe rumah kita.

Kamis, 08 November 2012

Sebaiknya Menggunakan KPR Atau Tidak?

Ada begitu banyak cara untuk memiliki rumah tinggal idaman. Selain membelinya secara tunai, rumah bisa juga didapatkan dengan cara kredit dengan menggunakan fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR) di beberapa bank swasta maupun bank pemerintah.

Kendati ada kemudahan menggunakan fasilitas KPR, banyak yang tidak mengetahui estimasi skema pembelian rumah secara kredit. Untuk itu, sebaiknya Anda mempelajari bagaimana perkiraan menghitung KPR.

Berikut merupakan salah satu contoh menghitung KPR, seperti disitat dari blog arsitek Architectaria, Rabu (8/2/2012):

Misal, harga rumah yang akan Anda beli adalah Rp100 juta. Anda akan membelinya melalui kredit KPR dengan bunga bank 10 persen. Kalau uang mukanya sebesar 10 persen (Rp10 juta), berarti sisa utangnya adalah Rp90 juta.

Dengan utang sebesar Rp90 juta kalau diangsur selama 10 tahun dengan bunga 10 persen. Maka, angsuran per bulan sekira Rp1.189.400. Sedangkan total bunga pinjaman adalah Rp52.722.796 dan total utang menjadi sebesar Rp142.722.796.

Perbandingannya, kalau tidak ingin kredit KPR atau ingin menabung selama 10 tahun. Dengan bunga per tahun lima persen, tabungan Anda akan menjadi sekira Rp220 juta.

Dengan asumsi, dalam 10 tahun, harga rumah sudah naik. Anggap saja cuma

naik 50 persen menjadi 150 juta. Bagi yang akan membeli rumah 10 tahun lagi paling tidak akan untung sekira Rp50 juta. Itu kalau rumah yang ditempati selama 10 tahun tidak kontrak. Kalau kontrak, misal per tahun sebesar Rp5 juta selama 10 tahun, dan total menjadi 50 juta.

Hal ini berarti impas, atau sama dengan yang pakai Rumah KPR.
Kesimpulannya, kalau menghasilkan nilai yang sama antara rumah yang dibeli dengan fasilitas KPR dengan yang tidak menggunakan fasilitas KPR, maka lebih menguntungkan jika membeli rumah lewat KPR dengan keuntungannya yaitu kita mendapatkan rumah lebih dahulu.

Dengan mengubah variabel-variabel di atas, kita bisa menentukan mana yang lebih baik antara membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas KPR atau tidak. Coba saja dengan mengubah variabel suku bunga, jangka waktu serta kenaikan harga tanah atau rumah.

Perhitungkan juga lokasi rumah yang akan kita beli. Bisa jadi karena  lama menunggu mengumpulkan uang, malah tanah dan rumah yang lokasinya berada di dekat tempat Anda bekerja sudah habis dan harga lokasi yang bagus sudah kelewat mahal.

(dikutip dari Okezone.com)

12 Alasan Mengapa Property Begitu Menguntungkan

www.thespring-residences.blogspot.com
Pertumbuhan properti di Indonesia menggembirakan. Hasil ini tak lain karena semakin banyaknya orang tertarik berinvestasi di bidang properti. Dibandingkan dengan sektor bidang lainnya, investasi properti dinilai aman dan stabil. Apalagi pasar properti Indonesia memiliki kekhasan tersendiri.

Dari sifat propertinya, investasi di bidang ini sangat "menggoda". Apa sajakah faktor yang "menggoda" itu? Mengutip tulisan pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya "Rahasia Menjadi Miliarder Properti", ada 12 sifat properti yang membuat banyak orang memilih investasi ini. Yuk, disimak!
- Properti mengandung unsur keamanan yang kokoh, maka pilihlah secara bijak dan kelola dengan piawai
- Properti tidak akan menghilang
- Bila dipilih secara tepat, properti akan terus menghasilkan uang dari tahun ke tahun walau kondisi bisnis berubah-ubah
- Pemilik properti tidak akan tunduk pada manajemen orang lain
- Penghasilan dari properti yang dipilih secara tepat dipastikan berlanjut, stabil dan diikuti kenaikan nilainya
- Properti tidak likuid, karakter ini telah menghindarkan orang dari kerugian finansial
- Melekat rasa kepemilikan pribadi yang tidak didapati dari jenis investasi lain
- Jumlah properti terbatas, maka melekat fitur monopoli
- Properti memberikan penghasilan besar bila dipugar dan dikelola dengan baik
- Properti akan mengalami kenaikan nilai yang stabil bila diseleksi secara tepat
- Properti memenuhi kebutuhan manusia
- Properti selalu mendorong untuk memiliki tanah sebagai rumah, toko, dan kantor.

Tertarikkah Anda berinvestasi di properti?

(dikutip dari Kompas.com)

Investasi Property Yang Menjanjikan



www.thespring-residences.blogspot.com

Sekitar 50,5% masyarakat Indonesia condong membeli properti untuk kegunaan pribadi yaitu untuk tempat tinggal, kemudian sekitar 25,3% membeli properti untuk investasi dengan cara disewakan dan sekitar 24,2% membeli untuk dijual lagi. Berbeda dengan kecenderungan di negara tetangga Malaysia dan Singapura, di kedua negara ini mayoritas pembeli properti adalah untuk sarana investasi.

Demikian hasil survei yang dilansir dari iProperti Group, sebuah perusahaan jasa properti global. Di Malaysia misalnya, 31,1% pembeli properti untuk disewakan dan 28,2% untuk dijual kembali. Di Singapura, masyarakat pembeli properti dengan tujuan investasi lebih besar lagi, yakni 39,7% membeli untuk disewakan dan 26,1% untuk dijual kembali.

"Investasi properti belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, berbeda dengan Singapura atau Hong Kong," ujar Shaun Di Gregorio, Chief Executive Officer (CEO) iProperti Group dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (24/2/2012) kemarin.


Erwin Karya MM, Head of Business Development Ray White Indonesia, sependapat dengan survei ini. Menurut perhitungannya, persentase masyarakat Indonesia yang membeli properti untuk investasi hanya 30%. Maklum, pembeli properti kebanyakan keluarga muda yang membeli rumah untuk pertama kali.
"Atau, keluarga matang yang naik kelas dan membeli rumah yang lebih baik," ujar Erwin. 

Menurut dia, investasi properti menguntungkan karena kebal inflasi, lantaran harga tanah naik terus. Ia menghitung, imbal hasil menjual properti rata-rata 20% per tahun. Sedangkan imbal hasil apartemen sewa di pusat bisnis sebesar 12%-17% per tahun, dan imbal hasil ruko per tahun sekitar 3%.

Nah, mau pilih yang mana?
www.viridia-townhouse.blogspot.com



(dikutip dari Kompas.com)