Senin, 14 Januari 2013

Tahun 2013 Indonesia Peringkat Satu Tempat Investasi Properti Dunia


Indonesia khususnya Jakarta pada tahun 2013 berada di peringkat satu (1) sebagai tempat investasi properti dunia menggeser Singapura, setelah di tahun 2012 Indonesia masih di urutan 11. 
"Berdasarkan laporan berjudul Emerging Trends in Real Estate Asia Pasific 2013 yang dilansir bersama oleh Urban Land Institute (ULI) dan PricewaterhouseCoopers (PwC), posisi Jakarta mengalahkan posisi negara lain karena dipicu beberapa faktor khususnya kemampuan bertahan dari krisis,"kata Sekretaris Jenderal Federasi Real Estate Dunia (FIABCI) Asia Pasifik Regional Secretariat , Rusmin Lawin, di Medan, Senin. 
Dia, mengatakan Indonesia sudah dilirik dunia untuk tempat investasi properti sejak berakhirnya krisis keuangan global 2008. 
"Indonesia terutama Jakarta menjadi incaran favorit para investor asing baik secara private investor maupun dari institusi karena sudah melihat bukti bahwa Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang berhasil `survive` dari krisis tersebut,"ujar Rusmin yang mantan Ketua REI Sumut. 
Menurut Rusmin, berdasarkan laporan itu ada dua faktor utama yang membuat Indonesia menjadi favorit pilihan investor internasional yang menggeser posisi Singapura tersbeut. 
Faktor pertama adalah pasar Indonesia tumbuh dengan pesat dan merupakan pasar terbesar di ASEAN yang dimotori oleh kelas menengah yang terus tumbuh pesat dengan daya beli yang terus naik secara signifikan. 
Faktor kedua adalah dimana kondisi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa yang tidak kunjung membaik sehingga membuat para investor dunia cenderung mengalihkan dananya ke wilayah Asia Pasifik seperti Indonesia. 
Nilai Indonesia semakin tinggi untuk tempat investasi karena tingkat inflasinya yang stabil dengan PDB yang terus berkembang sebesar 6,5 persen per tahun serta investasi asing langsung yang juga terus naik. 
Untuk mempertahankan minat tinggi investasi di Indonesia itu, kata dia, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya khusunya pengusaha harus tetap bisa menjaga dan mempertahankan situasi yang sudah cukup kondusif tersebut. 
Pemerintah diharapkan tetap konsisten dalam program pembangunan yang berkelanjutan serta menghapus birokrasi dan regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha. 
"Kenaikan peringkat Indonesia itu mengejutkan, meski status `investment grade` nya masih di bawah kota dunia lainnya serta masih kurang memadainya infrastruktur dalam perekonomian yang berkembang dibandingkan dengan negara tetangga yang lebih maju,"katanya. 
Dia menjelaskan, setelah Indonesia, Shanghai di tempat kedua, mempertahankan posisinya dari dua tahun terakhir, didukung oleh ketertarikan investor asing dengan "lingkungan bisnis yang user-friendly, volume pertumbuhan properti kelembagaan dan rekam jejak kinerja pasarnya

Adapun pilihan ketiga dan seterusnya negara Singapura, Sydney, Australia serta Kuala Lumpur, Malaysia.