Sabtu, 15 Juni 2013

Lambatnya Kenaikan Harga Rumah Second Di Kawasan Banjir

Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia menunjukkan, harga rumah bekas selama kuartal I 2013 naik 3,62 persen quarter to quarter (QtQ). Padahal, pada kuartal empat tahun lalu harga rumah sekunder sempat meningkat 4,58% (QtQ).

Dibandingkan kenaikan harga rumah di pasar primer pada periode yang sama sebesar 4,78 persen (QtQ), maka kenaikan harga rumah sekunder lebih lambat. BI mencatat, pertumbuhan harga rumah sekunder melambat akibat banjir yang melanda beberapa permukiman di Jakarta pada awal tahun ini.

 

"Koreksi harga tersebut sempat terjadi selama sebulan setelah Jakarta dilanda banjir (Januari-Februari) dan kembali stabil awal Maret," tulis Divisi Statistik Sektor Riil BI dalam surveinya.
Direktur Eksekutif broker properti Century 21, F Rach Suherman, menilai perlambatan kenaikan harga rumah sekunder masih wajar.

"Titik puncak properti adalah tahun lalu. Wajar kalau tahun ini mulai menurun," ujarnya akhir pekan lalu. Apabila pertumbuhan harga rumah sekunder di seluruh Indonesia bisa mencapai 50 persen pada tahun lalu, maka kenaikan di tahun ini paling banter 35 persen.

Oleh karena itu penting bagi para investor untuk mencermati area sekitar proerty yang akan dibeli sebelum mengambil keputusan. Pilihlah area yang tidak mengalami banyak resiko seperti banjir, penurunan tanah, tsunami, kebakaran dan lainnya agar kenaikan harga menjadi menguntungkan bagi Anda.